Secara teori Database adalah suatu sistem yang
memproses input berupa data menjadi output yaitu informasi yang diinginkan.
Untuk memperoleh Database yang handal perlu diperhatikan hal-hal seperti
keamanan data, kualitas data, kemudahan akses, kemudahan pengolahan data, dan
kemungkinan untuk pengembangan Database tersebut. Pada DataBase Manajemen
System (DBMS) yang tersentralisasi kegagalan pada suatu site akan mematikan
seluruh operasional DBMS.
Namun pada Distributed DataBase Manajemen System (DDBMS) kegagalan pada salah
satu site, atau kegagalan pada hubungan komunikasi dapat membuat beberapa site
tidak dapat di akses, tetapi tidak membuat operasional DBMS tidak dapat
dijalankan. Dan juga jika terjadi kegagalan dalam pengaksesan data pada suatu
site di karenakan jaringan komunikasi terputus maka site yang ingin mengakses
data tersebut dapat mengakses pada site yang tidak mengalami kerusakan.
Database terdistribusi adalah sebuah database yang
diatur oleh sebuah Database Management System (DBMS) yang tersimpan secara
fisik pada beberapa komputer yang terdapat pada beberapa lokasi dengan
terkoneksi pada sebuah jaringan. jaringan tersebut harus bisa menyediakan akses
bagi user untuk melakukan sharing data.
Terdapat dua macam
sifat dari database terdistribusi yaitu Heterogenous dan Homogenous.
1.
Homogenous artinya suatu database
terdistribusi dimana data di distribusikan pada beberapa komputer dengan
menggunakan DBMS(database management system) yang sama. DBMS digunakan pada
database terdistribusi untuk melakukan koordinasi data pada beberapa node.
2.
Heterogenous adalah kebalikan dari
Homogenous dimana data di sebarkan dengan menggunakan DBMS yang berbeda
1. Kumpulan data yang digunakan
bersama secara logic tersebar pada sejumlah computer yang berbeda
2. Komputer yang dihubungkan
menggunakan jaringan komunikasi.
3. Data pada masing-masing situs
dapat menangani aplikasi-aplikasi local secara otonom.
4. Data pada masing situs di
bawah kendali satu DBMS.
5. Masing-masing DBMS
berpartisipasi dalam sedikitnya satu aplikasi global.
1. Pengawasan distribusi dan
pengambilan data Jika beberpa site yang berbeda dihubungkan, seorang pemakai
yang berada pada satu site dapat mengakses data pada site lain. Contoh : sistem
distribusi pada sebuah bank memungkinkan seorang pemakai pada salah satu cabang
dapat mengakses data cabang lain.
2. Reliability dan availability
Sistem distribusi dapat terus menerus berfungsi dalam menghadapi kegagalan dari
site sendiri atau mata rantai komunikasi antar site.
3. Kecepatan pemrosesan query
Contoh : jika site-site gagal dalam sebuah sistem terdistribusi, site lainnya
dapat melanjutkan operasi jika data telah direplikasi pada beberapa site.
4. Otonomi lokal Pendistribusian
sistem mengijinkan sekelompok individu dalam sebuah perusahaan untuk melatih
pengawasan lokal melalui data mereka sendiri. Dengan kemampuan ini dapat
mengurangi ketergantungan pada pusat pemrosesan.
5. Efisiensi dan fleksibel Data
dalam sistem distribusi dapat disimpan dekat dengan titik diman data tersebut
dipergunakan. Data dapat secara dinamik bergerak atau disain, atau salinannya
dapat dihapus.
6. Ekonomi
Grosch's Law menyatakan daya listrik dari sebuah
komputer di hitung menurut biaya yang dihabiskan dari penggunaan peralatannya,
tiga kali biaya peralatan, 9 kali nya dari daya listrik . Sehingga lebih murah
jika membuat sebuah sistem yang terdiri dari beberapa mini komputer yang
mempunyai daya yang sama jika dibandingkan dengan memiliki satu buah super
komputer.
Kekurangan
Distribusi Database
1. Harga software mahal Hal ini
disebabkan sangat sulit untuk membuat sistem database distribusi.
2. Kompleksitas Site-site beroperasi
secara paralel sehingga lebih sulit untuk menjamin kebenaran dan algoritma.
Adanya kesalahan mungkin tak dapat diketahui.
3. Biaya pemrosesan tinggi
Perubahan pesan dan penambahan perhitungan dibutuhkan untuk mencapai koordinasi
antar site.
4. Sulit menjaga keutuhan data
Banyaknya pengaksesan data membuat kurangnya sekuritas terhadap data yang telah
terdistribusi.
5. Kurangnya standar Tidak ada
tool atau metodologi untuk membantu user mengubah database terpusat ke database
terdistribusi.
6. Kurang pengalaman Sistem DB
terdistribusi bertujuan umum (generalpurpose) tidak sering digunakan. Yang
digunakan adalah sistem prototype yang dibuat untuk satu aplikasi
7. Perancangan basis data lebih
kompleks Sebelumnya menjadi keuntungan. Tetapi karena distribusi menyebabkan
masalah sinkronisasi dan koordinasi, kontrol terdistribusi menjadi kerugian
atau kekurangan di masalah ini.
DDBMS mempunyai
beberapa karakter, diantaranya :
a)
Kumpulan dari
data yangdigunakan bersama, yang berhubungan secara logic.
b)
Data dipecah -
pecah menjadi sejumlah fragmen.
c)
Fragmen dapat
direplikasi.
d)
Fragmen/replikanya
dapat dialokasikan/ditempatkan ke suatu site(tempat).
e)
Tempat - tempat
(site) dihubungkan oleh jaringan komunikasi.
f)
Data yang
terdapat pada setiap site berada dibawah kontrol/pengawasan dari DBMS.
g)
DBMS yang
terdapat pada setiap site dapat mengatur aplikasi - aplikasi lokal secara
autonom.
h) Setiap DBMS berpartisipasi
paling sedikit dalam sebuah aplikasi global.
0 komentar:
Posting Komentar